REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Gelandang Maroko Sofyan Amrabat membagi pandangannya tentang pertandingan semifinal Piala Dunia 2022 melawan Prancis. Ia menilai Prancis susah payah dalam memastikan kemenangan 2-0 atas Maroko pada Kamis (15/12/2022) dini hari WIB.
Mimpi Maroko terpaksa terhenti di Stadion Al Bayt. Dua gol Les Bleus hadir pada menit kelima lewat Theo Hernandez dan Randal Kolo Muani pada menit ke-79.
Dalam pertandingan itu, kata Amrabat, Prancis bekerja sangat keras untuk menghentikan pergerakan para pemain Singa Atlas. Beberapa kali Les Bleus menetralkan ancaman Maroko.
Mengacu pada statistik pertandingan Maroko memiliki 61 persen penguasaan bola dan 13 tembakan. Sedangkan Prancis melepas 14 tembakan dengan dua tembakan masuk ke gawang Yassine Bounou.
Amrabat mengeklaim pertandingan itu berjalan sangat seimbang. Hanya saja kekalahan timnya ditentukan dari persoalan kecil.
"Sangat pahit, pasalnya kami kebobolan gol bodoh pada awal laga dan kami harus bermain di bawah bayang Prancis dengan kecepatan pemain depan mereka," kata Amrabat menjelaskan kepada NOS,dilansir Football Italia.
Ia juga mengatakan, penyerang Prancis Olivier Giroud selalu mengawal pergerakannya di atas lapangan.
"Giroud mengikuti saya kemanapun di seluruh lapangan. Dia ditugaskan untuk terus mengawal pergerakan saya," sambung pemain Fiorentina tersebut.
Pemain berusia 26 tahun itu jadi salah satu pilar utama Maroko yang paling berpengaruh buat tim, sebagaimana Singa Atlas sukses menjuarai Grup F Piala Dunia 2022 mengungguli Kroasia dan Belgia, sebelum menyingkirkan Spanyol dan Portugal di fase gugur dalam perjalanan menuju semifinal.
Amrabat selalu jadi starter dalam total enam pertandingan Maroko di Piala Dunia edisi ke-22. Bahkan, gelandang jangkar berkepala plontos juga selalu tampil penuh, termasuk selama 120 menit pada laga 16 besar kontra La Roja.